Pura Tanah Lot, Tempat Wisata Yang Melegenda Di Pulau Dewata
Saturday, March 11, 2017
Comment
facebook.com/reshy.gusmita
Pulau Bali mungkin sudah tidak asing lagi dimata dunia. Keindahan Pulau Dewata ini tak perlu diragukan. Banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia hanya ingin melihat Pulau Bali. Saking banyaknya destinasi wisata di Pulau Bali, saat ini kita akan membahas tentang Pura Tanah Lot terlebih dahulu.
Pura Tanah Lot sendiri berada di Desa Baraban, Kediri Kabupaten Tabanan. Pura Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia.
Di sini ada dua pura yang
terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya
terletak di atas tebing mirip dengan Pura
Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura
Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot
terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam.
Sejarah Pura Tanah Lot Bali Indonesia berdasarkan legenda,
dikisahkan pada abad ke -15, Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal
dengan nama Dang Hyang Dwijendra melakukan misi penyebaran agama Hindu dari
pulau Jawa ke pulau Bali.
Pada saat itu yang berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem
Waturenggong. Beliau sangat menyambut baik dengan kedatangan dari Dang Hyang
Nirartha dalam menjalankan misinya, sehingga penyebaran agama Hindu berhasil
sampai ke pelosok – pelosok desa yang ada di pulau Bali.
Dalam sejarah Tanah Lot, dikisahkan Dang Hyang Nirartha,
melihat sinar suci dari arah laut selatan Bali, maka Dang Hyang
Nirartha mencari lokasi dari sinar tersebut dan tibalah beliau di sebuah
pantai di desa yang bernama desa Beraban Tabanan.
Pada saat itu desa Beraban dipimpin oleh Bendesa Beraban
Sakti, yang sangat menentang ajaran dari Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan
agama Hindu. Bendesa Beraban Sakti, menganut aliran monotheisme.
Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi diatas batu
karang yang menyerupai bentuk burung beo yang pada awalnya berada di daratan.
Dengan berbagai cara Bendesa Beraban ingin mengusir
keberadaan Dang Hyang Nirartha dari tempat meditasinya.
Menurut sejarah Tanah Lot berdasarkan legenda Dang Hyang
Nirartha memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah pantai
dengan kekuatan spiritual. Batu karang tersebut diberi nama Tanah Lot yang
artinya batukarang yang berada di tengah lautan.
Semenjak peristiwa itu Bendesa Beraban Sakti mengakui
kesaktian yang dimiliki Dang Hyang Nirartha dengan menjadi pengikutnya untuk
memeluk agama Hindu bersama dengan seluruh penduduk setempat.
Dikisahkan di sejarah Tanah Lot, sebelum meninggalkan desa
Beraban, Dang Hyang Nirartha memberikan sebuah keris kepada bendesa
Beraban. Keris tersebut memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala penyakit
yang menyerang tanaman.
Keris tersebut disimpan di Puri Kediri dan dibuatkan
upacara keagamaan di Pura Tanah Lot setiap enam bulan sekali. Semenjak hal
ini rutin dilakukan oleh penduduk desa Beraban, kesejahteraan penduduk sangat
meningkat pesat dengan hasil panen pertanian yang melimpah dan mereka hidup
dengan saling menghormati.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang
mengembara dari Jawa,
yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan
kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan
membangun Sad Kahyangan tersebut
pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben
merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti
Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha
meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia
dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah
laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular
penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini
termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan,
warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular
cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang
Nirartha.
Dari Kota Denpasar, anda harus melakukan perjalan kisaran 35 KM untuk sampai ke Tanah Lot ini. Jika anda ingin berkunjung ke Pulau dewata dan anda menginap di Kuta, anda bisa melakukan perjalan ke Tanah Lot ini dengan cara menyewa kendaraan bermotor yang telah disediakan pemilik hotel. Biaya sewa kendaraan sepeda motor di Kuta tidak terlalu mahal dan relatif terjangkau berkisaran Rp.60.000/8 Jam dan jika anda menyewa Mobil, harga yang dipatok hanya sekitar Rp.250.000/hari.
Ada ingin Berkunjung ke Pulau Dewata? Berikut Petunjuk jalannya.
0 Response to "Pura Tanah Lot, Tempat Wisata Yang Melegenda Di Pulau Dewata"
Post a Comment